Bukan sebuah hal yang luar biasa, jika anak seusia Rayhan sangat senang bermain air. Lengah sedikit saja, tahu-tahu, datang dengan baju yang sudah basah kuyup *padahal baru selesai mandi*. Jika kakek atau neneknya menyiram tanaman, Rayhan pasti heboh, karena harus dia yang menyiramnya. Tapi bukannya menyiram tanaman, Rayhan malah menyiram badannya sendiri *tepok jidat*
Dan sungguh, merupakan sebuah anugrah yang sangat besar buat Rayhan, jika hujan turun. Karena, sejak jalan besar di depan rumah ditinggiin dan dibeton, jalan/gang di depan rumah menjadi lebih rendah, akibatnya jika hujan turun dengan deras, air terperangkap dan jalanan beralih fungsi menjadi kolam renang dadakan. Dan hal itu, tentu saja sebuah anugrah bagi Rayhan, yang langsung akan terjun bebas dengan wajah yang sangat ceria, tanpa mempedulikan ekspresi kekhawatiran Mamanya.
Seperti tadi pagi, Rayhan dengan riang gembira bermain dan berenang, serta menjadikan sendal sebagai perahu di kolam renang dadakannya. Dan Mamanya menjadi penonton yang tidak bisa duduk dengan tenang :D
Rayhan : "Mama, tadi Rayhan lihat banyak anak kecil mandi air ujan."
Rayhan : "Tadi di depan, pada lari-lari," lanjutnya
Mama : "Memangnya Rayhan bukan anak kecil ?" -Iseng Mamanya kanbuh :D-
Rayhan : "Bukan, Rayhan udah gede. Bukan anak kecil lagi."
Padahal, Mama sudah bisa menebak jawaban Rayhan. Karena di usianya yang sekarang empat tahun, Rayhan tidak mau lagi disebut sebagai anak kecil.
http://www.youtube.com/watch?v=zbj4sf-_ewk
Video Rayhan sedang membantu kakek menyiram tanaman, diusia dua tahun.