Minggu, 18 November 2012

Celoteh Anak : Anak Kecil Mandi Hujan


Bukan sebuah hal yang luar biasa, jika anak seusia Rayhan sangat senang bermain air. Lengah sedikit saja, tahu-tahu, datang dengan baju yang sudah basah kuyup *padahal baru selesai mandi*. Jika kakek atau neneknya menyiram tanaman, Rayhan pasti heboh, karena harus dia yang menyiramnya. Tapi bukannya menyiram tanaman, Rayhan malah menyiram badannya sendiri *tepok jidat*

Dan sungguh, merupakan sebuah anugrah yang sangat besar buat Rayhan, jika hujan turun. Karena, sejak jalan besar di depan rumah ditinggiin dan dibeton, jalan/gang di depan rumah menjadi lebih rendah, akibatnya jika hujan turun dengan deras, air terperangkap dan jalanan beralih fungsi menjadi kolam renang dadakan. Dan hal itu, tentu saja sebuah anugrah bagi Rayhan, yang langsung akan terjun bebas dengan wajah yang sangat ceria, tanpa mempedulikan ekspresi kekhawatiran Mamanya.

Seperti tadi pagi, Rayhan dengan riang gembira bermain dan berenang, serta menjadikan sendal sebagai perahu di kolam renang dadakannya. Dan Mamanya menjadi penonton yang tidak bisa duduk dengan tenang :D

Rayhan : "Mama, tadi Rayhan lihat banyak anak kecil mandi air ujan."

Rayhan : "Tadi di depan, pada lari-lari," lanjutnya

Mama : "Memangnya Rayhan bukan anak kecil ?" -Iseng Mamanya kanbuh :D-

Rayhan : "Bukan, Rayhan udah gede. Bukan anak kecil lagi."

Padahal, Mama sudah bisa menebak jawaban Rayhan. Karena di usianya yang sekarang empat tahun, Rayhan tidak mau lagi disebut sebagai anak kecil.



                                                         -Asiknya bermain perahu :D-


http://www.youtube.com/watch?v=zbj4sf-_ewk

Video Rayhan sedang membantu kakek menyiram tanaman, diusia dua tahun.

Sabtu, 17 November 2012

Celoteh Anak : Jadi Tinggi



Karena Mama masih kurang sehat, jadi semua tugas diambil alih oleh si Papa. Mulai dari mencuci pakaian, memandikan Rayhan, termasuk menyuapin Rayhan. Jika tidak disuapin, Rayhan nggak bakalan makan, karena Rayhan memang tipe anak yang susah makannya minta ampun.

Dan bukan Rayhan namanya, jika pada saat makan bisa duduk dengan anteng dan manis *tidur aja nggak diam, hehehe*. Termasuk pada saat disuapin oleh Papa. Rayhan asyik loncat-loncatan di atas tempat tidur.

Papa : "Rayhan kalau loncat begitu, nanti muntah."

Rayhan : "Nggak kok," menjawab dengan entengnya

Rayhan : "Kalau Rayhan loncat begini, Rayhan jadi tinggi," lanjutnya

Mama : "Emang iya ? kata siapa ?" Mama yang dari tadi jadi penonton, ikut nimbrung

Rayhan : "Mama nggak tahu yah, begini nih caranya," mengambil ancang-ancang, setelah itu Rayhan meloncat lagi

Rayhan : "Mama lihatkan, jadi tinggi Rayhannya," berkata dengan bangga, sambil ngos-ngosan.

Dengan menahan tawa, Mama mengiyakan eksprimen yang Rayhan lakukan :D

Jumat, 02 November 2012

Celoteh Anak : Bulannya ngikutin Rayhan terusss


Sejak Papa pulang dari Arab, kebiasaan lama, yaitu jalan-jalan naik motor sore hari atau setelah magrib hampir setiap hari dilakukan, karena Rayhan memang sangat senang jika diajak jalan-jalan naik motor. Kalau  sudah melihat gelagat Papanya yang membawa kunci motor dan membuka pintu samping rumah, sudah bisa dipastikan Rayhan lah yang paling heboh.

Jika sudah di atas motor, Rayhan tidak pernah berhenti mengoceh. Apa yang dilihat sepanjang jalan pasti dikomentari. Seperti kemarin ketika Rayhan melihat bulan.

Rayhan : "Mama, kenapa sih bulannya ngikutin Rayhan terus ?"

*pertanyaan seperti ini, bukan pertama kalinya ditanyakan oleh Rayhan*

Rayhan : " Di rumah bulannya ngikutin Rayhan, di atas motor bulannya ngikutin Rayhan," ocehnya

Mama : " Karena bulannya jauhhhh sekali, jadi bisa dilihat dimana-mana." *Mama ngutip jawaban dari si Papa, xixixixix*    

Rayhan : "Mama salah," Rayhan berkata dengan sangat tegas dan lantang

Mama : " Kok salah ?"

Rayhan : "Karena bulannya sayang sama Rayhan, kan bulannya sering Rayhan kasih makan biar cepat gedeeeee bangattttttt," Rayhan berkata dengan semangat 45

Mama : "Oh begitu," Mama takjub dengan imajinasinya Rayhan

Rayhan : "Iyah Mama, bulannya di kasih makan sama Rayhan. Bulan kan temannya Rayhan. Nanti kalau bulannya udah gede, Rayhan ajakin main. Begitu Mama."

Sungguh, Mama sangat takjub dengan imajinasi Rayhan. Dan pastinya, berhasil membuat Mama tersenyum.